KisahNyata - Kisah ini merupakan kisah nyata dan bukan kisah dari orang lain melainkan kisahku sendiri, sebut saja namaku Gibran (Samaran). Saat ini aku sudah hidup berumah tangga dan tinggal di rumah mertuaku karena istriku merupakan anak tunggal. Apalagi aku sendiri merupakan anak dari keluarga sederhana yang tinggal di rumah petak dan KisahNyata Cinta Terlarang, kisah cinta apa pun wujud dan penghujungnya merupakan salah satu dari ragam kisah cerita yang selalu dicari dan diperdengarkan ulang dalam panggung perjalanan sejarah.Pertautan antara dua hati dan dua kasih, yang diikuti dengan pertautan segala apa yang sebelumnya menyertai masing-masing dari keduanya menjadi salah satu elemen yang turut memperindah dunia fana ini. Bacajuga : 21+ Kumpulan Cerita Lucu Dewasa Kocak dan Bikin Ngakak | Cerita Pendek, Humor, Bahasa Jawa. Cerita Hantu Seram Cerita hantu di atas adalah kisah nyata yang di alami oleh teman saya yang bernama Abdan Syakuro. Dia mendapati kejadian itu saat masih di pondok Bondowoso. CeritaDewasa ini adalah Pengalaman Sex Cerita Dewasa Binal nya Istriku Kisah Nyata merupakan pengalaman sex yang sangat susah untuk di lupakan. Cerita sex kali ini berdasarkan pengalaman dari pengirim cerita yang tidak mau di sebutkan nama nya , untuk menghormati itu kami menggunakan nama palsu dalam Cerita 17+ kali ini.Untuk itu silahkan langsung di simak cerita nya : Ceritapanas atau cerita dewasa kali ini adalah cerita seks dengan istri teman sendiri dan cerita panas ini adalah kisah nyata yang pernah aku alami, bahkan hingga kini masihkujalani..Isteri ku punya teman yang bernama Ena. Ena adalah seorang janda yang masih muda belia yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Ena anaknya cantik, manis, dan yang pasti toketnya pas untuk tangan yang KisahNyata Cinta terlarang dengan Om sendiri. Awal cerita, sejak kecil Aku jarang bertemu dengan Om Aku yang saat ini menjalin cinta terlarang denganku. Setelah Aku jadi ABG, Om Aku sering datang ke Rumah bahkan mengajak Aku jalan-jalan. Banyak Hal yang dia berikan untuk Aku. Hal yang tidak Aku duga sebelumnya Om berikan sebagai kejutan. Jw5FGyr. Cerita Sex – setelah sebelumnya ada kisah Bermula Dari Nonton BF Bareng Teman Kost Cewek, kini ada cerita Kisah Nyata Istri Tetangga Yang Butuh Kepuasan. selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru cerita sex bergambar yang hot dan di jamin seru meningkatkan nafsu birahi seks ngentot. Sekitar satu bulan yang lalu tepatnya di hari minggu sekitar jam subuh Aku keluar rumah untuk olah raga atau berlari subuh sebagaimana yang kulakukan setiap hari minggu subuh. Namun, kali ini lari subuh yang kulakukan sangat bermakna, sebab aku ditemani oleh seorang tetangga dekat. Sebut saja namanya “Dina”. Dia adalah Suami sah orang lain yang sudah memiliki 2 orang anak, tapi penampilannya masih cukup menarik. Kulitnya mulus, putih dan tubuhnya langsing. oia, Kenalkan nama saya Rano. Usia 38 tahun, tinggi 150 cm dan berat badan 60 kg, warna kulit coklat kehitaman serta rambut lurus. Ketika aku keluar melewati pintu pagar, secara samar-samar aku melihat sesosok tubuh dengan kaos warna hitam melekat di tubuhnya serta celana setengah panjang tergantung di atas lututnya membuka pintu rumahnya lalu mengikutiku. Aku tetap saja jalan agak cepat dan berpura-pura tidak memperhatikannya, tapi saat aku memasuki sebuah lorong, iapun semakin dekat di belakangku. Aku sangat yakin kalau Dina sengaja mengejarku untuk berlari subuh bersama. “Pak, tunggu Pak” panggilnya dari belakang, tapi aku tetap berlari, tapi sengaja kukurangi kecepatannya agar ia bisa lebih dekat denganku. “Pak, tunggu donk Pak, aku capek nih, kita sama-sama aja” teriaknya dengan suara yang tidak terlalu keras. Setelah kudengar nafasnya terengah-engah karena jaraknya sudah semakin dekat denganku, mungkin sekitar 10 meter di belakangku, aku lalu berhenti menunggunya, sebab kedengarannya ia capek sekali. “Ada apa Bu, kenapa ibu mengejarku?” tanyaku sambil berhenti. “Tidak ada apa-apa. Aku hanya mengejar bapak agar kita bisa lari bersama, biar lebih santai dan kita bisa sambil ngobrol” katanya dengan nafas terputus-putus karena kecapean. Setelah Dina berada di samping kiriku, kami lalu lari bersama, tapi kali ini tidak terlalu kencang, bahkan terkesan lari-lari kecil, yang penting tubuh kami bisa bergerak-gerak sehingga terkesan berolahraga pagi. “Ngomong-omong, apa ibu juga secara rutin lari subuh setiap hari minggu?” tanyaku pada Dina sambil berlari kecil. “Nggak kok, cuma kebetulan kudengar pintu rumah bapak terbuka dan kulihat bapak keluar berpakaian olah raga, sehingga tiba-tiba aku juga tertarik untuk menyegarkan tubuh dan menghirup udara subuh” jawabnya. “Kenapa Nggak sekalian keluar sama suami ibu atau anak-anak ibu?” tanyaku lagi sambil tetap berlari. “Anu Pak, suami saya itu baru saja pulang dari jaga malam, maklum kerjaan satpam jarang sekali bermalam di rumah” jawabnya santai. Kebetulan suami Dina tugas malam sebagai satpam pada salah satu perusahaan swasta di kota kami. Mendengar ucapan Dina itu, aku jadi terpancing untuk bertanya lebih jauh tentang kehidupan rumah tangganya. Apalagi kami sudah sering bicara humor. Aku sangat paham kalau Dina orangnya terbuka, lugu dan sedikit genit. Aku merasa berpeluang besar untuk bertanya lebih banyak padanya soal hubungannya dengan suaminya. “Maaf Bu, kalau aku terlalu jauh bertanya. Jadi kedua anak ibu itu dicetak pada siang hari semua donk, sebab suami ibu jarang berada di rumah pada malam hari,” kata saya pada Dina, namun ia tetap tidak tersinggung, bahkan nampaknya ia tetap bersikap biasa-biasa saja. “Bukan pada siang hari Pak, tapi pada subuh dan pagi hari, sebab biasanya suami saya pulang pada subuh hari dan langsung saja mengambil jatah malamnya, apalagi dalam keadaan ia haus,” katanya santai. Setelah capek, kami beristirahat sejenak di atas jembatan sambil bersandar di pagar besi jembatan. Kebetulan di atas jembatan itu, banyak orang sedang ngobrol dan membahas masalahnya masing-masing. “Bu Din, kalau begitu waktu anda berhubungan dengan suami anda selalu singkat dan dilakukan secara terburu-buru, sebab anak-anak anda sudah mulai bangun, lagi pula suami anda sangat ngantuk” pancingku padanya. “Yah begitulah kebiasaan kami, lalu mau apa lagi jika memang waktunya yang paling tepat hanya saat itu. Sebab di siang hari, anak-anak kami pada berkeliaran dalam rumah dan tamu-tamupun yang datang harus disambut” katanya serius, tapi tetap santai. “Kalau begitu anda tidak pernah menikmati hubungan suami istri yang sebenarnya sebagaimana layaknya suami istri” pancingku lagi. “Kenapa tidak, kami merasa sama-sama menikmatinya. Buktinya kami punya dua orang anak” katanya serius sekali sambil memandangiku. Tanpa berhenti bicara, kami lalu berjalan lagi memutar ke jalan menuju rumah kami kembali. Aku coba memikirkan apa lagi yang dapat kutanyakan pada Dina mengenai hubungannya dengan suaminya. Ini kesempatan emas bagiku untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang kehidupannya di atas ranjang bersama suami, sebab aku berniat membuat ia penasaran agar merasa membutuhkan sex lebih dari yang didapatkan dari suaminya. Aku sebenarnya ingin merangsang dia agar mau melakukan bersama denganku. “Bu Din, sex itu sebenarnya melebihi dari apa yang anda lakukan bersama suami anda. Suami-Istri harus menikmati kepuasan berkali-kali minimal selama 3 jam tanpa sedikitpun rasa tergesa-gesa dan takut. Menerapkan berbagai macam gaya dan posisi. Anda tentu tidak sempat menikmati semua itu khan?” jelas saya pada Dina panjang lebar. “Oh yah, tapi bagaimana caranya jika suamiku tidak memungkinkan melakukan hal itu atau tidak mau melakukannya?” tanyanya serius. Nafas Dina sangat keras kedengaran ketika ia selesai menanyakan hal itu, bahkan sempat memandangiku dengan penuh harap dan bergairah. “Sekiranya ada orang lain yang bersedia memberikan kenikmatan itu pada Ibu Dina, apa ibu tidak keberatan menerimanya?” tanyaku lebih berani. “Orang lain siapa misalnya?” tanyanya sambil berhenti. “Sa.. Sa.. Saya misalnya. Maaf ini hanya sekedar misal Bu” jelasku sedikit khawatir kalau-kalau ia tersinggung dan memarahiku. “Be.. Betulkah ucapan bapak itu? Mana bapak mau sama saya” ucapannya. “Boleh saja terjadi jika memang hal itu sama-sama dibutuhkan, apalagi terhadap wanita cantik lagi muda seperti ibu Dina ini” ucapku sambil tersenyum memandangi wajah ibu Dina yang bertubuh langsing itu. “Ha.. Ha.. Ha, bisa aja bapak ini. Gombal ni yee” katanya terbahak. “Betul Bu. Aku serius. Aku tidak main-main nih..” kataku tegas. Mendengar ketegasanku itu, Ibu Dina tersentak kaget dan tiba-tiba meraih tanganku lalu mengajakku berhenti di pinggir jalan. Sambil kami berhadap-hadapan dengan jarah sekitar 2 jengkal. Dina lalu berkata “Bila ucapan bapak itu benar dan serius, akupun serius dan bersedia. Tapi bagaimana caranya Pak agar perbuatan kita lebih aman?” tanyanya. “Suamimu biasanya bangunnya jam berapa?” tanyaku lebih mengarah lagi. “Biasanya jam atau siang” jawabnya serius sekali. “Kebetulan sekali istri dan anak-anakku mau pulang kampung membesuk keluarga. Mungkin jam sore baru balik. Bagaimana kalau ibu bilang sama anak-anaknya bahwa ibu mau ke pasar, lalu ibu masuk ke rumahku?” tawaranku lebih lanjut. “Oke, tunggu saja Pak. Sebentar aku akan masuk dari pintu belakang rumah bapak biar tidak ada yang melihatku” katanya berbisik. Setelah kami sepakat, kami lalu berpisah dan lewat jalan yang berbeda agar tetangga tidak curiga pada kami, apalagi sudah jam menit. Hanya sekitar 5 menit setelah aku masuk ke rumah, pintu belakang rumah kelihatan terbuka dengan pelan. Ternyata Ibu Dina menepati janjinya. Ia masuk dengan pelan tanpa mengganti pakaian yang dipakainya tadi. Hanya saja bau tubuhya terasa lebih harum menyengat di hidungku. “Bu, adakah yang melihat ibu ke sini?” tanyaku setelah aku menutup dan mengunci pintu depan dan belakang. “Tidak ada Pak. Suamiku masih tertidur nyenyak dan anak-anakku lagi main di luar dengan teman-temannya. Aku mengunci pintu dari luar” katanya sambil jalan menuju tempat tidurku. Setelah kami duduk berdampingan di pinggir tempat tidur, kami sempat bertatapan muka tanpa sepatah katapun sejenak. Namun, karena kami sudah saling penasaran dan saling terbakar nafsu, maka kami lalu segera berbalik arah sehingga kami saling berhadap-hadapan dengan jarak yang dekat sekali. Karena dekatnya, maka nafas Dina terasa menyapu hidungku yang membuat aku sedikit gemetar. “Ayo Bu kita mulai permainannya” pintaku sambil kuulurkan kedua tanganku untuk meraih kedua tangannya. “Terserah bapaklah. Aku turuti saja kemauan bapak” katanya sambil menatap wajahku. Mula-mula aku menyentuh kedua tangannya, lalu naik ke lengan, bahu, leher, pipi dan telinganya sampai mengelus-elus rambut dan dagunya. Dina hanya diam menerima perlakuanku. Namun setelah kedua tanganku merangkul punggungnya dan mencium pipi dan bibirnya, iapun mulai bergerak membalasnya, sehingga kami saling berpagutan dan mengisap. “Boleh saya masukkan tanganku Bu?” tanyaku sambil menyelusupkan kedua tanganku masuk di balik kaos yang dipakainya dan secara perlahan menembus masuk di balik BH tipis yang dikenakannya. Dina hanya mengangguk sambil merangkulku dengan keras dan merapatkan tubhnya di tubhku, sehingga terasa hangatnya di dadaku. “Boleh kubuka pakaiannya Bu?” tanyaku lagi setelah puas memainkan kedua payudaranya dari dalam pakaiannya. Ia lagi-lagi hanya mengangguk dan melonggarkan rangkulannya guna memudahkan aku melucuti pakaiannya. Setelah kaos dan BH yang dikenakannya semuanya terlepas dari tubuhnya, aku sejenak melepaskan rangkulan dan pagutan untuk memperhatikan indahnya bentuk tubuhnya yang telanjang, terutama kedua payudaranya yang tergantung di dadanya. Aku sempat terperangah ketika menyaksikan kedua payudaranya yang sangat putih dan mulus, bahkan ukurannya cukup sederhana dan masih keras seperti belum pernah terjamah saja. Maklum kedua anaknya tidak pernah menetekinya, sebab keduanya sejak lahir memang dibiasakan meminum air susu kaleng dengan botol. Setelah puas memandanginya, aku segera meraih kedua bukit kembarnya dan menyerangnya secara bergantian dengan mulutku. Kuhisap putingnya berkali-kali agar ia cepat terangsang. Dina hanya bergelinjang dan berdesis. “Aduh, cepat buka Pak, aku sudah tidak tahan nih. Ayo Pak” pintanya berkali-kali, namun aku sengaja tidak peduli ucapannya. Bahkan aku semakin mempercepat isapanku pada teteknya, lehernya, pusarnya dan seluruh tubuh telanjangnya. “Ayo donk Pak, buka cepat pakaiannya, aku sudah tak tahan” pintanya lagi. Kali ini kubuka bajuku lalu celana panjang yang kupakai berlari tadi. Setelah tersisa hanya celana kolorku saja, aku lalu menurunkan celana setengah panjang yang dikenakannya, sehingga kami sama-sama setengah bugil. Kami saling berpelukan dan bergulingan di atas kasur sambil saling meraba seluruh tubuh. Setelah itu aku mengangkanginya, lalu menelanjanginya setelah menelanjangi diriku. Kini kami sudah sama-sama bugil tanpa sehelain benangpun menutupi tubuh kami. “Pak, ayo dong Pak. Masukkan cepat, aku sudah ingin sekali menikmatinya biar cepat selesai” bisiknya sambil menarik tubuhku lebih dekat ke arah kemaluannya. Aku patuhi permintaannya. Aku dengan mudah membuka kedua pahanya, sehingga nampak jelas kelentitnya yang mungil berwarna merah jambu muda. Terasa sedikit basah oleh cairan pelicin yang keluar dari sela-sela vaginanya. Bulu-bulu yang tumbuh di sekitarnya cukup tipis dan rapi seolah terawat dengan baik. “Tahan donk sayang, waktu kita masih panjang. Lagi pula kan aku akan tunjukkan semua permainanku yang belum pernah ibu rasakan” pintaku sambil meraba-raba dan sesekali menusuk-nusuk dengan telunjuk pada lubang yang sedikit menganga di antara kedua pahanya itu. “Boleh kucium dan kujilat inimu Bu?” tanyaku sambil mendekatkan kepalaku ke selangkangannya. “Terserah dech, tapi jangan lama-lama, sebab aku semakin tak tahan lagi” katanya pasrah. Dina bergelinjang kuat. Pantatnya terangkat-angkat ketika aku menusuk-nusukkan lidahku ke lubang kemaluannya, apalagi saat aku menggigit-gigit kecil kelentitnya yang agak keras dan kenyal itu. Ia semakin berdesis dan setengah berteriak akibat perlauanku yang mengasyikkan itu. Ia sangat menikmatinya, bahkan menekan kepalaku lebih dalam lagi. “Boleh kumasukkan sekarang Bu?” tanyaku meski aku yakin ia sangat mendambakannya dari tadi. Secara berlahan tapi pasti, ujung kontolku mulai menyentuh kelentitnya lalu bergeser mencari lubangnya. Setelah ketemu, sedikit demi sedikit mulai menyelusup masuk. Bahkan ketika masuk separoh, aku berniat berlama-lama disiti, tapi dasar wanita yang sudah sangat penasaran, maka ia segera menarik punggungku dan mengangkat tinggi-tinggi pantatnya, sehingga kontolku amblas seluruhnya tanpa bisa lagi kukendalikan. “Aahhkkhh.. Uukk.. Hhmm.. Eeanaakk.. Sesekaali. Teerus Pak, ayoo.. Gocokk.. Llrr.. Hh.. Aauuhh” itulah suara yang sempat dikeluarkan dari mulut Dina ketika gocokan kontolku semakin keras dan cepat. Ia bagaikan orang kehausan yang menemukan air minum. Diteguknya keras-keras dan napasnya seolah terputus sejenak menahan rasa kenikmatan yang kuberikan. Tanpa bicara lagi, Dina langsung memutar tubuhnya, sehingga ia berada di atas mengangkangiku. Ia bagaikan orang naik kuda. Bunyi pantatnya sangat keras beradu dengan perutku, karena ia duduk di atasku sambil membelakangi wajahku. “Akkhh.. Uuhh.. Uuhh.. Aakkhh..” Suara itulah yang sempat keluar dari mulutku ketika kurasakan nikmatnya vagina Dina yang menjepit kemaluanku. Ia seolah tak kenal lelah dan tak mau berhenti melompat di atasku. “Akkhh.. Buu.. Buu..’ berhenti dulu donk. Kita istirahat dulu. Aku kecapean nih” teriakku ketika kurasakan ada cairan hangat yang mulai mau menyelusup keluar di ujung perutku. Tapi Dina tetap saja bergerak dan bergoyang pinggul di atasku tanpa peduli ucapanku. Karena ia tak mau berhenti, aku segera bangkit dan berlutut sehingga ia secara otomatis nungging di depanku. Aku langsung hantam dari belakang dan menggocok keras serta cepat hingga terasa cairan hangatku sudah berada di ujung penisku. Aku sudah tidak peduli di mana mau tumpah, apa di luar atau di dalam kemaluan Dina. Yang penting puas. “Pak, cepat donk, terus gocok dengan keras, ayohh.. Uuhh.. Aahh.. Uummhh.. Auhh” kata Dina terputus-putus. Sedetik kemudian, Dina berteriak sedikit keras “Aiihh.. Aakuu.. Kkeeluuaarr.. Paa” dan saat itu pula aku tak mampu mengendalikan diri, sehingga cairan hangatkupun tumpah ke dalam rahim Dina. Apa mau dikata, nasi sudah jadi bubur. Kami saling memberi kenikmatan yang luar biasa. Pertemuan kemaluan kami terasa sangat rapat dan seolah melekat, sehingga terasa gemetar seluruh tubuh kami. Dina langsung telungkup dan merapatkan perutnya ke kasur, sementara aku tetap menindihnya. Setelah hampir 2 menit kami tidak bergerak, akhirnya kami saling telentang puas. Namun, tiba-tiba muncul rasa ketakutan dalam hati saya kalau-kalau Dina hamil akibat cairan kentalku masuk ke rahimnya. “Pak, terima kasih atas kenikmatan yang kau berikan. Aku sama sekali baru kali ini merasakannya. Ternyata selama ini aku belum pernah merasakan kepuasan dan menikmati sex yang sebenarnya dari suami saya. Kepuasan yang kuterima dari suami saya selama ini hanyalah semu dan..” belum selesai bicara, aku segera memotongnya dan berkata “Maaf Bu bila kenikmatan yang sempat kuberikan masih sedikit, sebab sedianya aku akan memberikan sebanyak mungkin, tapi lain kali saja, sebab aku capek sekali. Habis kita baru saja lari subuh” balasku. Setelah itu, kami saling berpelukan dan memberi ciuman perpisahan, lalu kami bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Di dalam kamar kami saling berbisik karena takut ada orang lain yang mendengar pembicaraan kami. Setelah kami berpakaian lengkap seperti semula, aku lalu membuka pintu belakang rumahku dan memeriksa kalau-kalau ada orang lain yang lalu lalang dan mencurigakan, tapi ternyata sepi. Aku masih mau tahan agar Dina istirahat sejenak untuk melanjutkan ronde berikutnya, tapi tiba-tiba Dina melihat jam tangannya lalu segera pamit keluar karena katanya sudah pukul menit siang. Suaminya sudah hampir bangun. Iapun cepat-cepat kembali ke rumahnya. Besoknya kami sempat ketemu seperti layaknya tetangga dan kami pura-pura bersikap biasa-biasa saja, namun hari minggu berikutnya, kamipun kembali berlari subuh bersama, tapi kami hanya sepakat untuk mengulangi persetubuhan kalau ada kesempatan kapan-kapan saja. Aku menjanjikan tip yang lebih nikmat lagi, dan iapun setuju. Kisah Nyata Istri Tetangga Yang Butuh Kepuasan by – Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo. Cerita Dewasa -Aku Nora Umurku 35tahun, Ini Merupakan kisah nyataku, Aku mempuyai suami dia seorang Orang yang sibuk selalu bepergian dan jarang pulang untuk perkerjaan. Aku hanya tinggal betiga dengan anakku yang masih umur5 tahun dan Baby Sisterku. Aku jenuh dan melulu menahan rasa kasih sayang dan kepuasan batin yang jarang 1 bulan sekali ada 3/4 kali baru pulang itupun kadang tidak diberi jatah. Mas Rohid sosok lelaki yang bertanggungjawab dan perhatian dengan keluarga. Iyah untuk umur yang sudah kepala 3 aku masihla terbilang mulus. Tubuhku masih semok dan padat. Walaupun tubuhku yang sexy ini jarang dijamah suamiku. aku dapat memberikan kepuasan seks sekali aja udah merasa puas, walaupun sebetulnya aku tidak menikmati kepuasan dari Mas Rohid. Rasanya hambar bersangkutan seks dengan Mas Rohid, bagiku kepuasan seksku paling saat ada seorang tetanggaku yang selalu mendengarkan Curhatanku, Namanya Mody selalu menyerahkan nasehat supaya aku tidak jarang kali sabar. Waktu tersebut Hendra mengajakku pergi nonton memang tipical cowok yang romantis,asik,gokil. Setelah film usai aku dan Mody kembali ke rumah. Besok Mody mengajakku pergi ke puncak dengan anakku. Sesampainya di lokasi tinggal aku bersiap-siap anak muda kece banget aku pun nggak inginkan kalah dong, Sangek“Ayoo Mas Mod, Kita jalan ”“Iya Nor tunggu sebentar kameraku tertinggal..”Setelah seluruh sudah siap aku dan Mody mengarah ke puncak, perjalan selama 3 jam dari rumah. Sesampainya di villa tepat jam 1 siang, Mody memesan kamar 1,“Loh? Kok cuma pesen 1 kamar Mod?”“Iyah kitakan cuman ber3 dewasa, jadi untuk 1villa ada 2 kamar iyah lumayan”“ Oh gitu yah, yaudah, hhe… ”Setelah kunci diserahkan kita mengarah ke kamar. Memang benar apa kata Mody masuk ke kamar terdapat ruang tamu bed 2. Dan di dalam terdapat ruangan 1 lagi untuk Mody tidur. Aku, putriku dan Bik Nigsih istirahat di dua bed depan. Ya okelah,Waktu semakin sore, aku mesti kembali ke villa. Sampai di kamar putriku telah tertidur pulas. aku memutuskan untuk mandi agar lebih enak tidur. Dengan mengenakan baju santai rok pendek dan aku bersolek. Setelah mandi aku dan Mody duduk di ruang Tv. Dia hingga menggelitik aku sampai aku tertawa mulai mengantuk , aku pergi ke lokasi tidurku. Mody masih menyaksikan tv, tengah malam Mody mendekati lokasi tidurku. Ntah malam itu, dia istirahat disampingku unik selimutku. Aku sungguh paling terkejut. Padahal disamping aku terdapat Bik ningsih, aku takut andai mereka terbangun menyaksikan aku istirahat dengan mody, MesumBaca Juga Menemani Bu Guru Kesepian Modyy?, apaan sih kok istirahat disini..”“aku pengen merasakan malamku bersamamu Nora!,..”“jangan Mod aku telah berkeluarga aku nggak akan menghianati suamiku”“sudahlah tidak boleh menolak aku tahu anda rindu usapan laki-laki kan?”Mody langsung mengecup keningku dan bibirku. Padahal samping bed aku terdapat putri dan pembantuku. Rasanya nggak tenang banget,“pindah di kamar aku yuk Rin..”Tanpa berfikir panjang Mody menggendong aku mengarah ke kamarnya. Ntah apa yang akan dilaksanakan Mody aku paling terbawa suasana. Seperti biasa dia berkelakar aku tidak jarang kali digodanya. Layaknya suami istri yang sedang Bercumbu di ranjang. Kembali mendekap aku dengan erat, aku yang menggunakan lingeri tanpa bra seakan payudaraku menempel di dada nafsuku hadir dengan tiba-tiba, Mody melumat bibirku dengan lembut. Lingeriku tersingkap terlihat pahaku yang mulus. Sangat nafsu ciuman mody, aku terbawa dan meladenin ciuman itu. mody membuka lingeriku aku melulu mengikuti saja. Payudaraku menggantung kencang Hendra terlihat semakin siap menerkam payudaraku ini, aku ditidurkan. Tangan Mody meremas payudaraku, dia berjuang membangkitkan gairah seksku. Mulut menghirup dan mengulum putting susuku. Tangan kanan memainkan jemarinya memutar putting dan meremas-remas,“aku horny banget Moddy…”“tenang aja Noraa aku akan puasin anda malam ini..”Dia terus membuatku yakin untuk semakin percaya denganya, kedua payudara dia mainkan. Enak banget permainan Mody malam ini. Mody mencungkil payudaraku, dia melepas dari dalam celana dalam penis Mody tegak berdiri, Penis yang paling besar berbulu lebat. Mody membuka celana dalamku, kakiku dia buka lebar. Selakanganku dia jilat sampai tubuhku menggeliat sebab nikmat. Tangannya pulang bermain dimemekku yang besar yang rimbun bakal bulu-bulunya, CeritaDewasa“memekmu menggemaskan..” ucap ModyPemandangan yang sangat estetis menantang Mody guna segera memainkannya. Tangannya membuka lipatan-lipatan memekku. Dibuka lebar dan dia berjuang mencari lubang memekku itu. Dia mengairi memekku dengan mengecup ujung luar lubang itu. terus dia kecup sampai aku basah, terbit cairan. Namun Mody semakin energik cairan itu tidak dipedulikan meleleh ,“ahhhh..ahhh…Hend ciumi lagi Hen..kecup lagi lubang memekku” kata-kata tersebut keluar dari lama dia memainkan aku, sampai aku tak kuasa. Mody beralih menghirup bibirku, dadanya bergesekan dengan payudaraku sementara penis bergesekan dengan memekku. Nafsu birahi tersebut terus memuncak. Hingga saatnya Mody mengupayakan memasukkan Penisnya,“akkkhhhh…akkkhhh…masuk lagi terus ke dalam Moddyy terus….”Baca Juga Ngentot Di Dalam KelasSetengah batang penisnyaa masuk , “ohhhhh…ooohhh… lagi Moodd terus dorong penismu masuklagi.. “ahhhhhhhhhhhh…..sudah masuk Moodd genjoott memekku moddd!!”Mody mengocok kontolmnya di dalam, maju mundur gerakannya. Keringatku mengalir turun membasahi tubuhku. Mody menyaksikan payudaraku tampak montok, dia tak kuasa melihatnya. Sambil memainkan penisnya, mulut Mody mengecup putting susuku yang berwarna kecoklatan,“ouughhh nikmat ougghhhh…..” hendra terus menggoyangkan gerakan-gerakan memeluknya erat dan tak kuasa aku menerbitkan cairan lagi,“Moddyy aku Sammppaaiii nih..lagi modd bikin basah lagi..” aku tidak jarang kali meminta lebih Mody. Aku telah pasrah dan sangat merasakan goyangan penis Hendra di dalam lubang kenimatanku,“akuu udah nggak tahan, Keluarin yah Norrr??”“croooottt..crrrrooottt…crroooottt…”Mody menyemprotkan cairan didalam memekku sampai mentok. Nikmat banget rasanya udah lama tubuhku ini tak disentuh pria. Aku tergeletak lemas Mody mendekatiku mencoba menyerahkan selimutnya. Udara yang dingin menciptakan gairahku hadir kembali,“Hen lagi dong..” KisahNyatakuTanpa bersuara Mody membelai payudaraku, putting dia putar-putar memang sengaja menggairahkanku kembali. “enak banget Moodd..jilatt putingnya biar makin enakk..” mengecup putingku paling lama, di belahan dadaku dia mengecup sampai ada tanda bibir merahnya.“aku boleh nggak emut penismu..”“boleh Norr apa aja boleh anda sama-sama menikmati..”Mody tergeletak aku yang memainkannya, aku kocok penisnya sembari mulutku mengecup penisnya. Nggak lama menciptakan penis Mody berdiri, mudah banget deh. Aku mengulum dengan bersemangat, penis yang panjang tersebut tidak masuk sepenuhnya di mulutku,“ahhhhh..ahh Noorrr” Desahan Mody sambil mengurangi kepalaku supaya lebih dalam mengulum paling nikmat Mobay tak kuasa akhirnya terbit kembali sperma itu. “croooottt..crooooott…” mengairi mulutku, tidak sedikit dan tidak banyak asin aku telan sebagian. Kenikmatan tersendiri bagiku menikmati sperma pria. Aku dan dia tak tahan sudah paling capek. Kita istirahat berdua di ranjang dengan posisi masih Mody tidak lepas dari tubuhku dia terus memelukku mencengkeram payudaraku seakan tidak inginkan aku tinggalkan. EnakEnak

cerita dewasa kisah nyata