Bacaan Yakobus 4:6-10 Rhema: Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Suatu hari Diko bersikeras kalau hari ini ingin naik sepeda ke sekolah, padahal papanya bilang kalau sepeda Diko ini sementara belum bisa digunakan karena rantai sepedanya masih harus diperbaiki, jika tidak ketika Diko mengayuh sepedanya, rantai
Yakobus1:2-4. Iman dan hikmat. 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak
Tafsirankitab Yakobus: Yak 1; Yak 2; Yak 3; Yak 4; Yak 5; Situs Ayo Pa: Beragam Metode PA; Audio Chuck Swindoll's Overview of James: A Plea for Authenticity (Part 1, 2, 3) Fortified by Fire: How Suffering Makes Us Strong (James 1:2-4) Seven Ways to Sabotage Your Prayer Life (1 Peter 4:7, Proverbs 28:9, Matthew 6:5, James 1:5-7, James 4:3-4
Teks Yakobus memberikan dua prinsip yang mendefinisikan isi dari kekristenan yang sejati. 1) Kasih yang sungguh-sungguh terhadap mereka yang memerlukan pertolongan. Di zaman PB, anak-anak yatim dan janda-janda hampir tidak ada peluang untuk mencari nafkah; mereka sering kali tidak memiliki pelindung atau penolong.
GembalaSidang GBI PELITA Medan.Pdt. dr Suheri P Gultom MA. M. KesJadwal Ibadah Live Streaming GBI PELITA 4 Medan--Sesi 1 : 09.00 s/d SelesaiSesi 2 : 11.00 s
Panyeratannama. Yakobus anak Alfeus, namung dipunsebat kaping 4 ing Alkitab Kristen, saben ing dhaftar kalih welas rasul, kaping 3 ing salebetipun kitab Injil lan kaping sepidhah ing Para Rasul. Matius: Ἰάκωβος ὁ τοῦ Ἀλφαίου, Iakōbos ho tou Halphaiou; Markus: Ἰάκωβον τὸν τοῦ Ἁλφαίου, Iakōbon ton tou Halphaiou
9NMOy1. 1Salam11 1Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di dan hikmat12-8 2Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 3sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 4Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. 5Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya. 6Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. 7Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. 8Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam rendah dan keadaan kaya19-11 9Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, 10Yes. 406-7 dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. 11Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan dan pencobaan112-18 12Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. 13Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata ”Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. 14Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. 15Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. 16Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat! 17Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. 18Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua atau pelaku firman119-27 19Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; 20sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. 21Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. 22Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. 23Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. 24Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. 25Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. 26Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. 27Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
2Jangan memandang muka21-13 1Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. 2Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, 3dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya ”Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!”, sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata ”Berdirilah di sana!” atau ”Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!”, 4bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? 5Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? 6Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? 7Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? 8Im. 1918 Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, kamu berbuat baik. 9Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. 10Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. 11Kel. 2013-14; Ul. 517-18 Sebab Ia yang mengatakan ”Jangan berzinah”, Ia mengatakan juga ”Jangan membunuh”. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. 12Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. 13Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati214-26 14Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 15Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, 16dan seorang dari antara kamu berkata ”Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? 17Demikian juga halnya dengan iman Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. 18Tetapi mungkin ada orang berkata ”Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia ”Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” 19Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. 20Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? 21Kej. 221-14 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? 22Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. 23Kej. 156; 2Taw. 207; Yes. 418 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan ”Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut ”Sahabat Allah.” 24Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. 25Yos. 21-21 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? 26Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru
Pelajaran 140 Pendahuluan Yakobus menulis sepucuk surat kepada bani Israel yang tercerai-berai, mendorong mereka untuk sabar dalam kesengsaraan mereka dan untuk mencari kebijaksanaan dari Bapa surgawi. Rasul Yakobus juga menasihati mereka untuk menangkal godaan, untuk menjadi pelaku firman, untuk melayani orang lain, dan untuk tetap bersih secara rohani. Saran untuk Pengajaran Yakobus 11–11 Yakobus mendorong Israel yang tercerai-berai agar sabar dalam kesengsaraan mereka dan untuk mencari kebijaksanaan dari Allah Sebelum kelas, tuliskan pernyataan berikut di papan tulis Saya berharap saya lebih bijaksana! Sewaktu kelas dimulai, mintalah siswa untuk mempertimbangkan pernyataan di papan tulis tersebut. Ajaklah mereka untuk menggunakan buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka untuk menulis mengenai topik atau situasi pribadi yang untuknya mereka mencari kebijaksanaan. Anda dapat menyarankan agar mereka menyertakan topik-topik Injil dan pertanyaan-pertanyaan kehidupan yang mendesak dalam daftar mereka. Mintalah beberapa siswa untuk berbagi sebagian dari topik-topik atau pertanyaan-pertanyaan yang mereka tuliskan. Ingatkan mereka untuk tidak membagikan apa pun yang terlalu pribadi. GambarJoseph Smith Mencari Kebijaksanaan dalam Alkitab Perlihatkan gambar Joseph Smith Mencari Kebijaksanaan dalam Alkitab Buku Seni Injil [2009], nomor 89; lihat juga Pertanyaan mendesak apa yang dengannya Joseph Smith bergumul ketika dia masih muda? Jika siswa membutuhkan bantuan, rujuklah mereka pada Joseph Smith—sejarah 19–10. Jelaskan bahwa Joseph sedang membaca dalam Surat Yakobus ketika dia menemukan cara untuk menemukan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaannya. Yakobus adalah seorang Rasul Yesus Kristus dan seorang uskup di Yerusalem. Tradisi Kristen juga meyakini bahwa Yakobus adalah putra Maria dan Yusuf dan oleh karena itu saudara tiri Yesus. Ajaklah seorang siswa membacakan Yakobus 11–4 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari apa yang Yakobus ajarkan kepada bani Israel tentang pergumulan dan kesengsaraan mereka. Tandaskan bahwa Terjemahan Joseph Smith dari ayat 2 dalam Penuntun bagi Tulisan Suci mengubah ungkapan “berbagai-bagai pencobaan” menjadi “banyak kesengsaraan.” Apa yang Yakobus ajarkan kepada bani Israel tentang pergumulan dan kesengsaraan mereka? Mengapa kesabaran adalah penting untuk dimiliki selama pergumulan dan kesengsaraan? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Yakobus 15–6 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari apa yang Joseph Smith temukan yang menolongnya menemukan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaannya. Apa yang Yakobus nasihatkan agar para pembacanya lakukan untuk menemukan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan mereka? Apa artinya bahwa Allah memberi “dengan murah hati” dan “tidak membangkit-bangkit”? ayat 5. Murah hati berarti dengan bebas dan tidak membatasi. Membangkit-bangkit berarti menghardik atau mengecam. Ajaklah seorang siswa untuk datang ke papan tulis untuk menuliskan sebuah asas yang dapat kita pelajari dari Yakobus 15–6. Siswa tersebut mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda tetapi hendaknya mengidentifikasi asas yang serupa dengan yang berikut Allah dengan murah hati memberikan hikmat [kebijaksanaan] kepada mereka yang meminta kepada-Nya dalam iman. Apa artinya untuk “memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang”? ayat 6. Ajaklah seorang siswa untuk menjelaskan bagaimana Yakobus 15–6 berdampak terhadap Joseph Smith muda ketika dia mencari jawaban lihat Joseph Smith—Sejarah 112. Mintalah seorang siswa lainnya untuk meringkas hasil dari doa penuh iman Joseph Smith di hutan pepohonan dekat rumahnya. Kapan Bapa Surgawi telah dengan murah hati menjawab doa-doa Anda setelah Anda berdoa kepada Dia dalam iman? Bersaksilah bahwa Allah dengan murah hati memberikan hikmat [kebijaksanaan] kepada mereka yang meminta kepada-Nya dalam iman. Ajaklah siswa untuk mengikuti teladan Joseph Smith dengan menerapkan asas ini dalam kehidupan mereka agar mereka dapat menerima kebijaksanaan yang mereka butuhkan dari Bapa Surgawi. Ringkaslah Yakobus 17–11 dengan menjelaskan bahwa Yakobus memperingatkan mengenai berpikiran ganda, atau goyah dalam loyalitas dan komitmen kepada Tuhan. Yakobus juga menulis bahwa orang kaya hendaknya menjadi rendah hati karena kekayaan duniawi hanyalah sementara dan akan segera berlalu. Catatan Pertimbangkan untuk mengajak dua siswa untuk mengajarkan blok-blok dua tulisan suci berikut. Akanlah bermanfaat untuk memberikan penugasan ini kepada siswa-pengajar satu atau dua hari sebelum pelajaran ini agar mereka dapat bersiap. Anda dapat mengajak setiap siswa-pengajar untuk mengajar seluruh anggota kelas. Atau, Anda dapat membagi anggota kelas menjadi dua, mengajak setiap siswa-pengajar untuk mengajarkan blok tulisan sucinya kepada separuh anggota kelas, dan kemudian meminta para siswa-pengajar atau anggota kelas berotasi agar mereka dapat mengajar separuh anggota kelas lainnya. Siswa-Pengajar 1—Yakobus 112–21 Yakobus mengajar tentang pencobaan [godaan]. [Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa Alkitab bahasa Inggris menggunakan kata “temptation” yang lebih tepat diterjemahkan menjadi “godaan.”] Tanyakan kepada siswa Godaan apa yang kaum muda dewasa ini hadapi? Anda mungkin ingin mendaftar jawaban siswa di papan tulis. Mengapa terkadang sulit untuk menangkal godaan? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Yakobus 112 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti bersama, mencari berkat-berkat yang dijanjikan kepada mereka yang mengasihi Tuhan dan menangkal godaan. Tandaskan bahwa Terjemahan Joseph Smith dari ayat-ayat ini tidak disertakan dalam Penuntun bagi Tulisan Suci mengubah “bertahan dalam pencobaan” menjadi “menangkal godaan.” Berkat-berkat apa yang akan datang kepada mereka yang mengasihi Tuhan dan menangkal godaan? Setelah siswa menanggapi, tuliskan asas berikut di papan tulis Kita memperlihatkan kasih kita bagi Tuhan dengan menangkal godaan, yang adalah salah satu persyaratan untuk menerima mahkota kehidupan kekal. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Yakobus 113–16 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari dari mana godaan berasal dan tidak berasal. Menurut ayat 13, siapa yang bukan merupakan sumber dari godaan-godaan kita? Jelaskan bahwa istilah keinginan di ayat 14 merujuk pada hasrat yang tidak kudus yang mungkin kita miliki karena keadaan terjatuh kita. [Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa Alkitab bahasa Inggris menggunakan kata “lust [nafsu].”] Setan membujuk kita agar menyerah pada hasrat-hasrat yang tidak kudus ini. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan godaan-godaan yang dengannya mereka bergumul. Bagaimana kita dapat memperoleh kekuatan rohani untuk menangkal godaan? Dengan cara apa menangkal godaan memperlihatkan kasih kita bagi Tuhan? Bersaksilah tentang kebenaran dari asas yang siswa identifikasi di Yakobus 112. Ajaklah mereka untuk merenungkan apa yang akan mereka lakukan untuk menangkal godaan-godaan yang dengannya mereka bergumul. Ringkaslah Yakobus 117–21 dengan menjelaskan bahwa Yakobus mengajarkan bahwa semua pemberian yang baik datang dari Allah dan bahwa para Orang Suci hendaknya membuang “segala sesuatu yang kotor” dan menerima firman Tuhan “dengan lemah lembut” ayat 21. Siswa-Pengajar 2—Yakobus 122–25 Yakobus mengajak para pembacanya untuk menjadi pendengar dan pelaku firman Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang kisah berikut oleh Penatua Quentin L. Cook dari Kuorum Dua Belas Rasul GambarPenatua Quentin L. Cook “Saya baru-baru ini bertemu dengan seorang remaja putra yang baik. Dia memiliki gol untuk pergi misi, mendapatkan pendidikan, menikah di bait suci, dan memiliki keluarga bahagia yang setia .… Saya merasa bahwa dia bersungguh-sungguh ingin pergi misi dan menghindari pelanggaran-pelanggaran berat yang bisa mencegah dia pergi misi, tetapi perilaku kesehariannya tidak mempersiapkan dia untuk mengatasi tantangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan rohani yang akan dia hadapi. Dia belum belajar untuk bekerja keras. Dia tidak serius mengenai sekolah atau seminari. Dia datang ke Gereja, tetapi dia belum membaca Kitab Mormon. Dia meluangkan banyak waktu bermain video game dan di media sosial. Dia tampaknya berpikiran bahwa pergi misi saja sudahlah cukup” “Memilih dengan Bijaksana,” Ensign atau Liahona, November 2014, 47. Jika Anda berada dalam situasi Penatua Cook, apa kekhawatiran yang mungkin Anda miliki mengenai kurangnya persiapan misi remaja putra ini? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Yakobus 122 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari apa yang Yakobus ajarkan yang dapat membantu remaja putra yang digambarkan dalam kisah Penatua Cook. Apa yang Yakobus ajarkan yang dapat membantu remaja putra itu? Jelaskan bahwa, seperti yang tercatat di Yakobus 123–24, Yakobus mempersamakan seseorang yang adalah pendengar tetapi bukan pelaku dengan seseorang yang melihat dirinya sendiri di cermin tetapi kemudian lupa seperti apa rupanya sewaktu dia pergi. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Yakobus 125 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari apa yang terjadi kepada mereka yang memilih untuk menindaki kebenaran-kebenaran yang mereka dengar. Apa yang terjadi kepada mereka yang bukan hanya pendengar namun juga pelaku? Setelah siswa menanggapi, tuliskan asas berikut di papan tulis Sewaktu kita mendengar dan menindaki firman Allah, Dia akan memberkati kita dalam perbuatan-perbuatan kita. Ajaklah siswa untuk menilai diri mereka sendiri sebagai pendengar dan pelaku firman Allah dengan merenungkan pertanyaan-pertanyaan berikut. Anda mungkin ingin membacakan pertanyaan-pertanyaan ini dengan lantang atau menuliskannya di papan tulis Sepenuh apa saya memercayai kebenaran-kebenaran yang saya pelajari dalam tulisan suci, di rumah, di Gereja, dan di seminari? Seberapa sering saya menetapkan gol-gol rohani untuk menindaki kebenaran-kebenaran yang saya pelajari? Seberapa sering saya mencapainya? Seberapa sering saya melupakannya? Apa yang dapat saya lakukan lebih baik untuk menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar? Bersaksilah mengenai berkat-berkat yang datang sewaktu kita menindaki apa yang kita pelajari. Yakobus 126–27 Yakobus menasihati para Orang Suci untuk peduli terhadap orang lain Setelah kedua siswa mengajarkan blok tulisan suci mereka, mintalah beberapa siswa lainnya untuk meringkas apa yang mereka pelajari. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Yakobus 126–27 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari saran Yakobus mengenai bagaimana kita dapat menjalankan ibadah [agama] kita. Menurut Yakobus, apa saja cara di mana kita dapat menjalankan ibadah [agama] kita, atau memperlihatkan pengabdian kita kepada Allah? Jelaskan bahwa Yakobus menggunakan gagasan “mengunjungi yatim piatu dan janda-janda” yang membutuhkan sebagai suatu contoh kepedulian terhadap orang lain. “Menjaga supaya [diri] sendiri tidak dicemarkan oleh dunia” ayat 27 berarti tetap bersih secara rohani, bahkan di dunia di mana kejahatan dapat menonjol. Kebenaran apa yang dapat kita pelajari dari ayat 27? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut Kita memperlihatkan ibadah [agama] yang murni ketika kita peduli terhadap orang lain dan menjaga diri kita bersih secara rohani. Tulislah kebenaran ini di papan tulis. Dengan cara apa peduli terhadap orang lain dan menjaga diri kita bersih secara rohani dapat menjadi ungkapan-ungkapan penting dari pengabdian kita kepada Allah? Siapa yang Anda kenal adalah teladan yang baik dari memperlihatkan “ibadah yang murni” dalam kehidupan sehari-harinya? Apa yang orang ini lakukan yang mengilhami Anda? Ajaklah siswa untuk menuliskan pada selembar kertas satu atau dua perbuatan yang akan mereka lakukan selama minggu berikutnya untuk menunjukkan kepedulian kepada seseorang yang membutuhkan atau untuk menjaga diri mereka “tidak dicemarkan oleh dunia.” Ajaklah mereka untuk menjadi pelaku firman Allah dengan menerapkan asas ini dalam kehidupan mereka. Gambarikon penguasaan ayat suciPenguasaan Ayat Suci—Yakobus 15–6 Jelaskan bahwa menghafalkan Yakobus 15–6 akan membantu siswa di sepanjang kehidupan mereka sewaktu mereka memiliki pertanyaan tentang Injil, sewaktu mereka mengupayakan bantuan Tuhan dalam membuat keputusan, dan sewaktu mereka mengajarkan Injil kepada orang lain. Gunakan salah satu kegiatan penghafalan dalam apendiks, atau kembangkan salah satu kegiatan Anda sendiri untuk membantu siswa menghafalkan petikan ini. Ingatlah untuk sering meninjau kembali petikan-petikan penguasaan ayat suci yang telah dihafalkan dengan siswa untuk membantu mereka mempertahankan apa yang telah mereka pelajari. Pertimbangkan untuk merencanakan momen-momen dalam pelajaran-pelajaran mendatang untuk meninjau kembali tulisan suci ini dan untuk mengajak siswa melafalkannya. Ulasan dan Informasi Latar Belakang Yakobus 15. “Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat” Penatua Bruce R. McConkie dari Kuorum Dua Belas Rasul menguraikan signifikansi unik Yakobus 15 bagi para Orang Suci Zaman Akhir “Ayat tunggal dari tulisan suci ini memiliki dampak yang lebih besar dan efek yang lebih jauh jangkauannya atas umat manusia daripada kalimat tunggal lain apa pun yang pernah dicatat oleh nabi mana pun di zaman kapan pun. Mungkin bisa dikatakan bahwa tindakan puncak dari pelayanan Yakobus bukanlah kemartirannya karena kesaksian tentang Yesus, namun pelafalannya, sebagaimana dibimbing oleh Roh Kudus, dari kata-kata sederhana ini yang menuntun pada pembukaan surga di zaman modern. Dan juga bisa ditambahkan bahwa setiap simpatisan dari kebenaran yang diungkapkan berdiri, pada suatu saat dalam upaya pencariannya, di tempat di mana Joseph Smith pernah berdiri. Dia harus berpaling kepada Yang Mahakuasa dan memperoleh kebijaksanaan [hikmat] dari Allah melalui wahyu jika dia mau memperoleh tempat di jalan yang sesak dan sempit itu yang menuntun pada kehidupan kekal” Doctrinal New Testament Commentary, 3 jilid [1965–1973], 3246–247. Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul menekankan pentingnya bertanya kepada Allah pada zaman kita “Saat ini kita hidup di dunia di mana orang tidak bertanya kepada Allah—mereka tampaknya ingin bertanya pada Google. Bahkan ketika itu berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang iman, ada banyak yang memercayai Internet untuk menyediakan jawaban yang akurat, adil, dan seimbang bagi pertanyaan-pertanyaan mereka lebih daripada mereka memercayai sumber utama dari kebenaran, Bapa Surgawi kita .… … Dewasa ini Internet penuh dengan mereka yang menunggu untuk menipu orang yang kurang informasi dan tidak berpengalaman. Dalam pencarian kita akan kebenaran Injil, kita bukan saja perlu menemukan sumber-sumber yang dapat diandalkan tetapi kita juga perlu memberi Tuhan waktu yang setara dalam pengejaran kita sehari-hari. Kita perlu menelaah tulisan suci dan perkataan para hamba Tuhan. Kita perlu hidup benar di hadapan Allah—kita perlu melakukan kehendak-Nya [lihat Yohanes 716–17]. Dan kita tidak pernah dapat melebih-lebihkan pentingnya membawa kekhawatiran-kekhawatiran rohani kita langsung kepada Allah serta memercayai inspirasi dan bimbingan-Nya” “Women of Dedication, Faith, Determination, and Action” [ceramah yang diberikan di Konferensi Wanita Brigham Young University, 1 Mei 2015], Yakobus 16. “Memintanya dalam iman” Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan apa artinya meminta dalam iman “Teladan klasik dari meminta dalam iman adalah Joseph Smith dan Penglihatan Pertama. Sewaktu Joseph muda mengupayakan untuk mengetahui kebenaran mengenai agama, dia membaca [Yakobus 15–6] .… Mohon perhatikan persyaratan untuk meminta dalam iman, yang saya pahami berarti keperluan bukan saja untuk mengungkapkan namun juga melakukan, kewajiban ganda baik memohon maupun untuk melaksanakan, persyaratan untuk berkomunikasi dan bertindak” “Meminta dalam Iman,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 94. Yakobus 114; 47–8. Menangkal godaan Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan “Ketika Anda telah menentukan tekad membela kebenaran, ketika Anda telah menetapkan standar-standar pribadi dan membuat perjanjian untuk menaatinya, ketika godaan datang dan Anda bertindak sesuai dengan standar-standar Anda, Anda akan diperteguh dan diberi kekuatan melampaui kemampuan Anda sendiri jika itu diperlukan. Kesulitan datang ketika Anda memasuki pertempuran godaan tanpa rencana yang tetap” “Do What Is Right,” Ensign, Juni 1997, 53. Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua Belas Rasul mengatakan “Jika Anda dapat mengendalikan pikiran Anda, Anda dapat mengatasi kebiasaan, bahkan kebiasaan pribadi yang merendahkan. Jika Anda dapat belajar untuk menguasainya Anda akan memiliki hidup yang bahagia .… Saat Anda belajar untuk membersihkan panggung pikiran Anda dari pikiran yang tidak layak, jagalah itu tetap sibuk dengan mempelajari apa yang bermanfaat. Ubahlah lingkungan Anda sehingga Anda memiliki hal-hal di sekitar Anda yang akan mengilhami pikiran yang baik dan membesarkan hati. Tetaplah sibuk dengan apa yang saleh” “Inspiring Music—Worthy Thoughts,” Ensign, Januari 1974, 28.
Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
yakobus 1 2 4